A. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menguji makanan yang mengandung karbohidrat (Glukosa dan Amilum), protein dan vitamin C.
B. Dasar Teori
Makanan adalah bahan yang biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan dan dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi. Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa senyawa seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, pigmen dan lain-lain. Bahan makanan yang dikonsumsi harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Kandungan makanan yang menjadi asupan makanan bagi tubuh terdiri dari lemak, protein, karbohidrat glukosa, vitamin dan mineral (Rezky, 2014).
Makanan yang secara nutrisi memadai harus memenuhi tiga kebutuhan: bahan bakar (energi kimia) untuk semua kerja seluler tubuh; bahan mentah organik yang dipakai hewan dalam biosintesis (kerangak karbon untuk membuat banyak molekulnya sendiri); dan nutrient esensial, bahan-bahan yang tidak dapat dibuat oleh hewan itu sendiri dari bahan mentah apapun dan dengan demikian harus didapatkan dalam bentuk siap pakai (Campbell, 2004).
Dalam pola makanan, terutama beras sebagai sumber karbohidrat merupakan sumber energi utama. Kira-kira 80-90% dari keseluruhan kebutuhan energi berasal dari sumber karbohidrat. Nasi yang mengandung 7% protein bila dimakan dalam jumlah yang cukup banyak merupakan sumber protein pula disamping fungsinya yang utama sebagai sumber karbohidrat. Dalam metabolisme karbohidrat, glukosa dapat menghasilkan energi yang dihasilkan oleh tubuh yang dapat pula disimpan dahulu sebagai cadangan sumber energi dalam bentuk glikogen. Polisakarida ini digunakan oleh tubuh sewaktu-waktu tubuh membutuhkan energi. Sumber karbohidrat dalam makanan terutama berasal dari tumbuhan yang dibentuk melalui proses fotosintesis (Poedjiadi, 2007).
Protein merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Fungsi utama protein adalah untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Fungsi protein lainnya adalah untuk mengatur keseimbangan air, memelihara netralitas tubuh, membentuk antibody, mengangkut zat-zat gizi, biokatalisator dan sebagai sumber gizi. Sumber-sumber protein yaitu telur, susu, ikan, daging, kacang-kacangan (tempe), jagung dan sayuran (Sudjadi, 2005).
Vitamin merupakan salah satu senyawa yang dibutuhkan tubuh. Vitamin C atau askorbat dapat larut dalam air dan tidak terbukti mempunyai fungsi koenzim. Vitamin C dalam tubuh dapat berperan dalam pembentukan kolagen hewan percobaan dan akan mengubah prolin menjadi hidroksiprolin. Defisiensi vitamin C dapat menimbulkan gejala edema, anemia, bahkan perubahan patologi gigi dan gusi. Vitamin tidak dapat disintesis oleh tubuh meskipun beberapa diantaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh (Poedjiadi, 2007).
C. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah:
Hari / Tanggal : Senin, 21 April 2014
Pukul : 15.00 – 17.00 wita
Tempat : Laboratorium Zoologi Lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Negeri Alauddin Makassar
Samata, Gowa.
D. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mortar, pengaduk, plat tetes, pisau, pipet, tabung reaksi, gelas kimia, kaki tiga, pritus, korek, bunsen dan kawat kasa.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah pisang, roti, tahu, iodin, benedict, biuret, vitamin C, susu kental, bakso, telur, jeruk dan aquadest.
E. Cara Kerja
Adapun prosedur kerja di dalam melakukan praktikum ini adalah:
1. Uji glukosa
a. Menggerus semua bahan yang akan di uji dengan mortar.
b. Menimbang semua bahan makanan yang telah di gerus masing-masing berat 0,5 gram.
c. Memasukkan masing-masing kedalam tabung reaksi lalu menambahkan larutan benedict sebanyak 2 ml. Kemudian di homogenkan.
d. Memanaskan semua bahan dalam tabung reaksi dengan menggunakan gelas kimia hingga suhu 70oC. Kemudian di diamkan selama 5 menit.
e. Mengamati perubahan warna. Apabila warna yang di hasilkan adalah kuning kehijauan dan berbentuk endapan merah. Maka positif mengandung glukosa.
f. Mencatat hasil pengamatan.
2. Uji amilum
a. Menggerus semua bahan. Lalu mengambil sebanyak 0,5 gram.
b. Meletakkan setiap bahan pada plat tetes lalu di ber label.
c. Menambahkan larutan iodin sebanyak 2 tetes untuk setiap bahan.
d. Mengamati perubahan warna yang terjadi. Apabila berwarna biru tua atau hitam maka positif mengandung amilum.
e. Mencatat hasil pengamatan.
3. Uji protein
a. Menggerus semua bahan sebanyak 0,5 gram.
b. Meletakkan setiap bahan di atas plat tetes
c. Menambahkan larutan biuret sebanyak 4 tetes untuk setiap bahan. Lalu mengamati perubahan warna yang terjadi. Apabila berwarna ungu, maka positif mengandung protein.
d. Mencatat hasil pengamatan.
4. Uji vitamin C
a. Memasukkan semua bahan makanan yang telah di gerus sebanyak 0,5 gram kedalam tabung reaksi.
b. Menambahkan 5 ml aquadest dan 5 ml larutan iodin.
c. Menghomogenkan dan mengamati perubahan yang terjadi. Apabila berwarna orange atau kuning maka positif mengandung vitamin C.
d. Mencatat hasil pengamatan.
F. Hasil Pengamatan
Bahan
Makanan
|
Perubahan Warna Setelah Ditetesi
|
Kandungan
| ||||||
Benedict
|
Biuret
|
Iod
|
Iod (Vit.C)
|
G
|
Am
|
P
|
C
| |
Tahu
|
Biru muda
|
Orange
|
Biru muda
|
Merah bata
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Bakso
|
Biru
|
Ungu
|
Kuning
|
Hitam
|
-
|
-
|
+
|
-
|
Pisang
|
Kuning kehijauan
|
Coklat kekuningan
|
Orange
|
Orange
|
+
|
-
|
-
|
+
|
Jeruk
|
Kuning kehijauan
|
Coklat kekuningan
|
Kuning
|
Orange
|
+
|
-
|
-
|
+
|
Roti
|
Hijau tua
|
Biru muda
|
Hitam
|
Hitam
|
+
|
+
|
-
|
-
|
Telur
|
Ungu
|
Ungu
|
Biru muda
|
Coklat kekuningan
|
-
|
-
|
+
|
-
|
Vit. C
|
Orange
|
Orange
|
Kuning
|
Orange
|
-
|
-
|
-
|
+
|
Susu
|
Kuning kehijauan
|
Coklat
|
Putih
|
Coklat
|
+
|
-
|
-
|
-
|
Keterangan:
1. Uji Glukosa : Reaksi positif yang mengandung glukosa yaitu apabila warna
yang dihasilkan adalah warna kuning kehijauan dan terbentuk endapan merah.
2. Uji Amilum: Reaksi positif mengandung amilum yaitu apabila warna yang dihasilkan adalah biru tua dan hitam.
3. Uji Protein : Reaksi positif mengandung protein yaitu apabila warna yang dihasilkan adalah ungu atau hijau lembayung.
4. Uji Vitamin C: Reaksi positif mengandung vitamin C jika terbentuk warna orange, kuning dan cokelat.
G. Pembahasan
Makanan adalah bahan yang biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan dan dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi. Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa unsur atau senyawa seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, pigmen dan lain-lain. Bahan makanan yang dikonsumsi harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil.
1. Uji Glukosa
Uji glukosa adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa dan maltosa. Untuk mengetahui adanya monosakarida dan disakarida pereduksi dalam makanan, sampel makanan dilarutkan dalam air, dan ditambahkan sedikit pereaksi benedict kemudian di panaskan. Selama proses ini larutan akan berubah warna menjadi biru (tanpa adanya glukosa), hijau, kuning, orange, merah dan merah bata atau cokelat (kandungan glukosa tinggi).
Berdasarkan hasil pengamatan, maka bahan makanan yang mengandung gula pereduksi (glukosa) yaitu antara lain pisang, jeruk dan susu dengan adanya perubahan warna menjadi kuning kehijauan, roti dengan adanya perubahan warna menjadi hijau tua. Dan bahan makananan yang tidak mengandung glukosa antara lain tahu dengan warna biru muda, bakso dengan perubahan warna menjadi biru, telur dengan perubahan warna ungu dan vitamin C dengan perubahan warna orange.
2. Uji Amilum
Uji amilum adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan amilum (karbohidrat) yang terdapat dalam suatu bahan makanan. Bahan makanan yang direaksikan dengan Iod akan menghasilkan senyawa kompleks yang berwarna biru tua hingga hitam. Dan warna biru tua hingga hitam yang ditimbulkan bergantung pada panjang unit polimer amilosa yang dimiliki oleh bahan makanan. Untuk mengetahui adanya amilum (karbohidrat) dalam makanan, sampel bahan makanan sebanyak 0,5 gram ditambahkan dengan 2 tetes pereaksi benedict dan bahan makanan yang mengandung amilum akan mengalami perubahan warna menjadi biru tua sampai hitam.
Berdasarkan hasil pengamatan, maka bahan makanan yang mengandung amilum (karbohidrat) yaitu roti dikatakan mengandung amilum karena mengalami perubahan warna menjadi hitam setelah ditetesi pereaksi iod. Sedangkan bahan makanan yang tidak mengandung amilum yaitu tahu, bakso, pisang, jeruk, telur, vitamin C dan susu.
3. Uji Protein
Uji protein adalah uji kimia yang untuk mengetahui kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu. Hal tersebut terjadi karena adanya ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagai berikut kompleks koordinasi antara Cu 2+ dgn gugus -C=O dan NaOH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung. Untuk mengetahui adanya protein dalam makanan, sampel bahan makanan sebanyak 0,5 gram ditambahkan dengan 4 tetes pereaksi biuret bahan kemudian dihomogenkan. Makanan yang mengandung protein akan berwarna hijau lembayung sampai ungu, karena protein yang terkandung di dalam bahan makanan tersebut akan bereaksi dengan pereaksi biuret.
Berdasarkan hasil pengamatan, maka bahan makanan yang mengandung protein yaitu bakso dan telur. Bakso dan telur dikatakan mengandung protein karena perubahan warna yang ditimbulkan setelah ditetesi dengan pereaksi biuret yaitu menghasilkan warna. Dan bahan makanan yang tidak mengandung protein antara lain tahu, pisang, jeruk, roti, susu dan vitamin C.
4. Uji Vitamin C
Uji vitamin C adalah uji kimia yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya kandungan vitamin C dalam suatu bahan makanan. Untuk mengetahui adanya vitamin C yang terkandung dalam suatu bahan makanan, sampel bahan makanan sebanyak 0,5 gram ditambahkan dengan 5 mL aquadest dan 5 mL pereaksi iod kemudian dihomogenkan. Bahan makanan yang mengandung vitamin C akan berwarna orange jika telah direaksikan dengan aquadest dan pereaksi iod.
Berdasarkan hasil pengamatan, maka bahan makanan yang mengandung vitamin C yaitu pisang, jeruk dan vitamin C. Dikatakan mengandung vitamin C karena mengalami perubahan warna menjadi orange setelah direaksikan dengan pereaksi iod dan aquadest. Dan untuk bahan makanan yang tidak mengandung vitamin C setelah direaksikan dengan pereaksi iod dan aquadest pada praktikum ini adalah tahu karena menghasilkan warna merah bata, bakso dan roti menghasilkan warna hitam, telur menghasilkan warna coklat kekuningan dan susu yang menghasilkan warna coklat setelah direaksikan dengan pereaksi iod dan aquadest yaitu warna hitam.
H. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah bahan makanan yang mengandung karoidrat (glukosa) yaitu antara lain pisang, roti, bakso, jeruk, susu dan vitamin C. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum) antara lain tahu, pisang, roti, dan bakso. Bahan makanan yang mengandung protein yaitu tahu, roti, bakso, susu dan bahan makanan yang mengandung vitamin C yaitu pisang, jeruk, dan vitamin C.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A, Jane B. Reece, dan Lawrence G. Mitchell. Biologi. Jilid III.Cet.V;
Jakarta: Erlangga, 2004.
Poedjiadi, Anna dan Titin Supriyanti. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas
Indonesia Press, 2007.
Sudjadi, Bagod. Biologi. Surabaya: Yudhistira, 2005.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar