A. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara penentuan tekanan darah, denyut nadi dan golongan darah baik setelah maupun sebelum beraktivitas.
B. Dasar Teori
Darah merupakan suatu suspensi berwarna merah yang terdapat di dalam pembuluh darah. Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya. Individu dengan golongan darah A, memiliki sel darah merah dengan antigen A dipermukaan membran sel dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A atau B. Sedangkan individu dengan golongan darah O (nol) memiliki sel darah tanpa antigen, tetapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Penggolongan darah penting dilakukan sebelum transfusi darah karena pencampuran golongan darah yang tidak cocok dapat menyebabkan aglutinasi dan destruksi sel darah merah (Syamsuri, 2004).
Tekanan darah adalah kekuatan yang diperlukan agar darah dapat mengalir didalam pembuluh darah dan beredar mencapai seluruh jaringan. Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut 120/80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung dan disebut tekanan sistol. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan dan disebut tekanan distol. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat istirahat dan dalam keadaan duduk atau baring. Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dengan memasukkan kanula kedalam pembuluh darah arteri dan dimonitor dengan alat pendeteksi tekanan darah. Cara tidak langsung dengan menggunakan alat sphygmomanometer yang lebih nyaman dan mudah dilakukan setiap saat (Frandson, 1992).
Denyut merupakan pemeriksaan pada pembuluh nadi atau arteri dan nadi merupakan denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri yang berdasarkan sistol dan distol dari jantung. Tekanan sistol adalah tekanan puncak yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah di pompa kedalam pembuluh tersebut selama kontraksi ventrikel. Tekanan distol adalahtekanan terendah yang terjadi di arteri sewaktu darah mengalir keluar pembuluh-pembuluh hilir tersebut sewaktu relaksasi ventrikel. Jumlah denyut nadi yang normal berdasarkan usia seseorang. Denyut yang dia atas 100, berarti ada sesuatu yang tidak beres. Mungkin sedang demam, sakit tenggorokan, akan haid atau ada masalah lain. Denyut nadi dan tekanan darah seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah perubahasan posisi tubuh dan aktivitas fisik (Irpan, 2014).
C. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah:
Hari / Tanggal : Senin, 28 April 2014
Pukul : 15.00 – 17.00 wita
Tempat : Laboratorium Zoologi Lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Negeri Alauddin Makassar
Samata, Gowa.
D. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah blood lancet, kaca preparat, sphygmomanometer, stopwatch, stetoskop.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah kapas beralkohol, darah, serum anti-A dan B.
E. Cara Kerja
Adapun prosedur kerja di dalam melakukan praktikum ini adalah:
1. Tekanan darah
a. Memasang manset sphygmomanometer pada lengan objek kemudian memompa sambil mengamati angka yang telah ditunjukkan pada alat sphygmomanometer.
b. Mencatat hasil pengamatan.
c. Melakukan aktivitas hingga merasa kelelahan lalu mengulangi prosedur di atas.
2. Denyut jantung dan nadi
a. Menyiapkan stopwatch untuk menghitung denyut nadi.
b. Meraba pergelangan tangan untuk mendeteksi atau menemukan bagian yang menimbulkan denyut nadi.
c. Menghitung jumlah denyut nadi selama 1 menit dan mencatat hasilnya.
d. Melakukan aktivitas hingga merasa kelelahan lalu mengulangi prosedur di atas.
3. Golongan darah
a. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
b. Mengusap terlebih dahulu jari objek dengan menggunakan kapas beralkohol dan menusuk jari objek dengan menggunakan blood lancet.
c. Meletakkan sampel darah pada kaca preparat dan dibagi menjadi 2 bagian.
d. Meneteskan serum anti A dan B pada masing-masing bagian sampel darah.
e. Memperhatikan aglutinasi yang terjadi.
f. Mencatat hasil pengamatan.
F. Hasil Pengamatan
1. Denyut nadi dan tekanan darah
No.
|
Nama
|
Denyut Nadi
|
Tekanan Darah
| ||
Normal
|
Setelah Beraktivitas
|
Normal
|
Setelah Beraktifitas
| ||
1.
|
Saenab
|
69
|
93
|
100/90
|
100/90
|
2.
|
Nur Syamsidar
|
67
|
83
|
120/100
|
120/110
|
3.
|
Ramlawati
|
80
|
90
|
110/90
|
110/90
|
4.
|
Tiara Puspitasari
|
87
|
102
|
100/90
|
100/90
|
5.
|
Nur Rahma
|
75
|
100
|
100/80
|
100/90
|
6.
|
Nurlaela
|
82
|
95
|
100/80
|
100/80
|
7.
|
Risnawati
|
72
|
96
|
100/90
|
100/90
|
8.
|
Iskandar
|
80
|
90
|
100/90
|
100/90
|
2. Golongan darah
No.
|
Nama
|
Golongan Darah
|
Keterangan
| |
Aglutinogen
|
Antigen
| |||
1.
|
Saenab
|
B
|
β
|
α
|
2.
|
Nur Syamsidar
|
O
|
-
|
-
|
3.
|
Ramlawati
|
A
|
α
|
β
|
4.
|
Tiara Puspitasari
|
O
|
-
|
-
|
5.
|
Nur Rahma
|
O
|
-
|
-
|
6.
|
Nurlaela
|
A
|
α
|
β
|
7.
|
Risnawati
|
A
|
α
|
β
|
8.
|
Iskandar
|
O
|
-
|
-
|
G. Pembahasan
Tekanan darah adalah kekuatan yang diperlukan agar darah dapat mengalir didalam pembuluh darah dan beredar mencapai seluruh jaringan. Denyut nadi merupakan getaran/ denyut darah didalam pembuluh darah arteri akibat kontraksi ventrikel kiri jantung. Golongan darah merupakan pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah.
1. Pengukuran denyut nadi dan tekanan darah
Pada pengukuran tekanan darah yang dilakukan dengan cara auskultasi menggunakan stetoskop dapat mengukur sistol dan distol sedangkan pengukuran denyut nadi digunakan stopwatch dengan waktu 1 menit sambil memegang pergelangan tangan yang berdenyut dan menghitung setiap denyutan. Pada tabel tersebut dapat dilihat tekanan darah Saenab yang normal 100/90 dengan denyut nadi 69 kemudian setelah beraktivitas tekanan darah masih sama dengan tekanan darah normal yakni 100/90 dengan denyut nadi yang bertambah menjadi 93. Pada Nur Syamsidar memiliki tekanan darah normal 120/100 dengan denyut nadi 67. Namun setelah beraktivitas tekanan darah naik menjadi 120/110 dengan denyut nadi 83. Pada Ramlawati memiliki tekanan darah normal 110/90 dengan denyut nadi 90 dan setelah beraktivitas, tekanan darah Ramlawati sama dengan tekanan darah normal namun terjadi peningkatan pada denyut nadi menjadi 90. Pada T. Puspitasari memiliki tekanan darah normal 100/90 dengan denyut nadi 87. Setelah beraktivitas, tekanan darahnya sama dengan tekanan darah normal yakni 100/90 dengan denyut nadi yang naik menjadi 102.
Pada Nur Rahma memiliki tekanan darah 100/80 dengan denyut nadi 75 dan setelah beraktivitas tekanan darah naik menjadi 100/90 dengan denyut nadi 100. Pada Nurlaela memiliki tekanan darah normal 100/80 dengan denyut nadi 95 kemudian setelah beraktivitas tekanan darah sama dengan tekanan darah normal yakni 100/80 dengan denyut nadi yang naik menjadi 95. Pada Risnawati memiliki tekanan darah normal 100/90 dengan denyut nadi 80 dan setelah beraktivitas tekanan darahnya sama dengan takanan darah normal yakni 100/90 dengan denyut nadi yang naik menjadi 90. Dan pada Iskandar memiliki tekanan darah normal 100/90 dengan denyut nadi 80 dan setelah beraktivitas, tekanan darahnya sama dengan tekanan darah normal yakni 100/90 namun terjadi peningkatan pada denyut nadi yakni 90.
2. Golongan darah
Pada pengamatan golongan darah A, B dan O dapat diketahui dari tabel kedua bahwa Saenab memiliki golongan darah B, dimana seseorang bergolongan darah B tidak dapat mendonorkan darah pada seseorang bergolongan darah A maupun O tetapi darah B dapat menerima darah dari darah B dan O. Pada Nur Syamsidar, T. Puspitasari, Nur Rahma dan Iskandar memiliki golongan darah yang sama yakni bergolongan darah O, dimana seseorang bergolongan darah O dapat mentransfer darah pada orang yang bergolongan darah A dan B namun tidak untuk darah O. Darah O tidak bisa menerima darah A dan B karena golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen. Pada Ramlawati, Nurlaela dan Risnawati memiliki golongan darah yang sama yakni bergolongan darah A, dimana seseorang bergolongan darah tidak bisa mendonorkan darah pada B namun lain halnya dengan darah A yang dapat menerima domor darah dari A dan O.
H. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah setelah beraktivitas, darah akan mengalami tekanan pada pembuluh arteri pada saat darah akan di pompa masuk kedalam jantung kemudian dialirkan pada seluruh tubuh dan juga aktivitas dapat mempengaruhi kecepatan denyut nadi. Untuk mengetahui golongan darah seseorang dapat dilakukan tes darah dengan menggukan serum anti A dan B.
DAFTAR PUSTAKA
Frandson, R.D. Anatomi dan Fisiologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press,1992.
(2014).
Syamsuri. Biologi Dasar. Jakarta: Erlangga, 2004.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar