A. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang mikrosirkulasi pada katak dan hewan yang memiliki sistem sirkulasi tertutup pada umumnya.
2. Untuk meningkatkan pemahaman praktikan tentang pengaruh berbagai rangsangan yang langsung diberikan secara lokal pada anterior, kapiler dan venula.
B. Dasar Teori
Mikrosirkulasi merupakan sistem peredaran darah kecil yang dimulai dari arteriol kemudian ke kapiler dan berakhir pada venula. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mikrosirkulasi yaitu laju aliran darah, gradien tekanan serta resistensi. Darah yang diangkut keseluruh bagian tubuh melalui suatu sistem pembuluh yang membawa pasokan segar kesel sekaligus mengeluarkan zat-zat sisa sel tersebut. Semua darah yang di pompa sisi kanan jantung, mengalir ke paru-paru untuk menyerap O2 dan mengeluarkan CO2. Darah yang di pompa sisi kiri jantung dibagi-bagi dalam berbagai perbandingan ke organ-organ sistemik melalui pembuluh-pembuluh yang tersusun paralel dan bercabang dari aorta (Niam, 2014).
Pada sistem sirkulasi tertutup, darah beredar dalam sistem pembuluh yang kontinu, didorong oleh kekuatan yang berasal dari kerja jantung. Sebagai motor penggerak, jantung bekerja dengan melakukan gerakan memompa secara terus-menerus sehingga tekanan dalam pembuluh dapat dipertahankan tetap tinggi. Hasilnya, darah yang keluar dari pembuluh akan segera masuk kembali ke jantung dengan cepat (Isnaeni, 2006).
Diameter pembuluh darah halus dapat dikenali dari jumlah sel darah merah yang berbaris di dalamnya dan juga kecepatan aliran darahnya. Bila pembuluh darah halus hanya dapat dilewati sel darah merah dengan berbaris-baris dua-dua, maka pembuluh darah tersebut adalah arteriol atau venula. pembuluh darah yang lebih besar dapat dilewati sel darah merah dengan berbaris lebih banyak lagi (Susanto, 2012).
Dalam ventrikel tunggal pada jantung katak, terdapat pencampuran darah kaya oksigen yang telah kembali dari paru-paru dengan darah yang kurang oksigen yang telah kembali dari bagian tubuh yang lain. Akan tetapi, suatu gabungan di dalam ventrikel akan mengalihkan sebagian besar darah yang kaya oksigen itu dari atrium kiri ke dalam sirkuit sitemik dan sebagian darah yang miskin oksigen tersebut dari atrium kanan ke dalam sirkuit pulmokutaneus (Campbell, 2004).
Tekanan darah yang mengalir di dalam pembuluh darah menentukan sifat aliran. Aliran darah dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu aliran laminar dan tubulen. Arah aliran laminar sejajar dengan bidang pembuluh darah yang dilalui dan bersifat tenang. Sedangkan aliran tubulen arahnya berputar dan tidak terkendali. (Naina, 2014).
C. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah:
Hari / Tanggal : Senin, 19 Mei 2014
Pukul : 15.00 – 17.00 WITA
Tempat : Laboratorium Zoologi Lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Negeri Alauddin Makassar
Samata-Gowa.
D. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah papan, alat seksi, mikroskop, lampu spritus dan jarum bundel.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah larutan garam, larutan ringer untuk katak, efineprin 1/5000, larutan asetilkolin 1/5000, asam asetat 1%, kertas isap dan katak hiaju (Rana cancarivora).
E. Cara Kerja
Adapun prosedur kerja di dalam melakukan praktikum ini adalah:
1. Pengamatan mikrosirkulasi pada selaput renang katak
a. Melakukan single pith pada katak.
b. Membungkus tubuh katak dengan kapas basah, kemudian membungkus pula dengan plastik.
c. Merentangkan selaput renang salah satu kaki ke belakang sehingga menutup lubang dan mengatur sedemikian rupa sehingga selaput terletak diantara sumber cahaya dan lensa obyektif.
d. Mengamati dan menggambar pembuluh darahnya. Menentukan arterior, kapiler dan venulanya.
e. Menetesi selaput renang secara bergantian dengan air dingin, air hangat, efinefrin 1/5000, asetilkolin 1/5000 dan terakhir asam asetat 1%. Mengamati dan mencatat apa yang terjadi pada arterior, kapiler dan venula. sebelum meneteskan larutan baru harus dibersihkan terlebih dahulu dari selaput renang. Mengulangi perlakuan minimal 3 kali.
f. Membuat kesimpulan dari setiap perlakuan I.
F. Hasil Pengamatan
1. Tanpa larutan

1. Sel darah merah
2. Arteri
3. Arteriola
4. Pembuluh kapiler
5. Vena
6. Venula
2.
Air dingin

Keterangan:
1. Sel darah merah
2. Arteri
3. Arteriola
4. Pembuluh kapiler
5. Vena
6. Venula
3.
Air panas

Keterangan:
1. Sel darah merah
2. Arteri
3. Arteriola
4. Pembuluh kapiler
5. Vena
6. Venula
4. Larutan NaCl

1. Sel darah merah
2. Arteri
G. Pembahasan
Mikrosirkulasi merupakan sistem peredaran darah kecil yang dimulai dari arteriol kemudian ke kapiler dan berakhir pada venula. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mikrosirkulasi yaitu laju aliran darah, gradien tekanan serta resistensi. Darah yang diangkut keseluruh bagian tubuh melalui suatu sistem pembuluh yang membawa pasokan segar kesel sekaligus mengeluarkan zat-zat sisa sel tersebut. Semua darah yang di pompa sisi kanan jantung, mengalir ke paru-paru untuk menyerap O2 dan mengeluarkan CO2. Darah yang di pompa sisi kiri jantung dibagi-bagi dalam berbagai perbandingan ke organ-organ sistemik melalui pembuluh-pembuluh yang tersusun paralel dan bercabang dari aorta (Niam, 2014).
1. Tanpa larutan
Pada pengamatan yang pertama tanpa larutan langsung dengan menggunakan mikroskop, terlihat normal dan terdapat sel darah merah, dimana sel darah merah berfungsi untuk mengangkut sari-sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh yang diangkut oleh heimoglobin. Arteri berfungsi membawa darah dari jantung. Arteriola berfungsi sebagai saluran kendali untuk menetukan darah yang akan dilepaskan ke kapiler. Pembuluh kapiler berfungsi untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon dan bahan-bahan lainnya antara darah dan cairan interstisial. Vena berfungsi sebagai saluran untuk mengangkut dari dari venula kembali ke jantung. Venula berfungsi untuk mengumpulkan darah dari kapiler dan secara bertahap bergabung menjadi vena yang semakin besar.
2. Air dingin
Pada pengamatan kedua dengan mencelupkan kaki katak pada air dingin, mengalami pengerutan dan vena yang mengembang. Adanya hal itu karena lambatnya aliran darah dari jaringan ke jantung. Pada pengamatan ini pula sama dengan pengamatan pertama dimana terdapat sel darah merah, dimana sel darah merah berfungsi untuk mengangkut sari-sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh yang diangkut oleh heimoglobin. Arteri berfungsi membawa darah dari jantung. Arteriola berfungsi sebagai saluran kendali untuk menetukan darah yang akan dilepaskan ke kapiler. Pembuluh kapiler berfungsi untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon dan bahan-bahan lainnya antara darah dan cairan interstisial. Vena berfungsi sebagai saluran untuk mengangkut dari dari venula kembali ke jantung. Venula berfungsi untuk mengumpulkan darah dari kapiler dan secara bertahap bergabung menjadi vena yang semakin besar.
3. Air panas
Pada pengamatan ketiga dengan mencelupkan kaki katak kedalam air panas, mengakibatkan kaki katak mengembang dan arteri lebih besar dari vena. Hal tersebut dikarenakan lambatnya aliran darah dari arteri ke jantung. Pada pengamatan ini terdapat sel darah merah, arteri, arteriola, pembuluh kapiler, vena dan venula.
4. Larutan NaCl
Pada pengamatan yang keempat dengan mencelupkan kaki katak ke dalam larutan NaCl terdapat pembuluh darah berupa arteri, arteriola, pembuluh kapiler, vena dan venula. Namun, pada vena tidak tampak jelas karena larutan NaCl bersifat hipotonis.
H. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mikrosirkulasi pada katak berlangsung pada pembuluh darah, dimana darah yang mengandung O2 pada arteri dialirkan menuju arteriola dan venula dan darah venula dialirkan menuju vena ke jantung.
2. Keadaan pada katak yang tanpa larutan, masih mengalami kondisi yang normal. Namun, setelah kaki katak tersebut dicelipkan ke air dingin, terjadi perubahan dimana ukuran vena lebih besar dibandingkan dengan arteri. Pada saat dicelupkan ke air panas, ukuran arteri lebih besar dibandingkan dengan vena. Pada larutan NaCl memiliki pengaruh dimana pembuluh kapiler, venula, dan vena tidak terlihat jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. Biologi Edisi ke 5 Jilid 3. Jakarta: Erlangga, 2004.
Isnaeni, Wiwi. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius, 2006.
Naina. 2012. Blog Naina. Peredaran Darah. http://nainanggraeni.wordpress.com.
(2014).
Niam. 2010. Blog Niam. Fisiologi. http://niam26.blogspot.com. (2014).
Susanto. 2012. Blog Susanto. Otot Jantung http://hendrasusantofaal.blogspot.com.
(2014)
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar